Ugly : Kucing Jalanan yang Mampu Mengajarkan Makna Kehidupan di Hari Terakhir Hidupnya |
Sering ‘kah kamu menemui hewan
terlantar di jalanan atau bahkan di sekitar tempat tinggalmu? Ya, kucing maupun
anjing terbuang yang haus akan kasih sayang. Mereka berkelana dari satu tempat
ke tempat lainnya dengan mengharapkan secuil makanan yang juga ditaburi dengan
cinta dan sedikit penerimaan.
Ada satu kisah cerita mengenai kucing
jalanan yang pasti akan menyentuh hati siapapun yang mendengarnya. Walaupun
sumber cerita ini tidak mengatakan secara pasti nama kota dan kapan tepatnya
kejadian ini berlangsung, tapi bukankah pelajaran dari cerita ini yang lebih
berharga?
Mungkin kisah hidup dari kucing
jalanan yang bernama Ugly ini akan membuka matamu bahwa kita hanyalah makhluk
tak sempurna yang seharusnya mampu menerima serta saling berbagi kasih dan
cinta selama masih punya waktu di dunia.
Seperti banyak kucing jalanan lain di luar sana, Ugly hidup
sebatang kara. Tanpa rumah hangat pun pemilik yang menyayanginya
Ugly, seekor kucing kampung yang biasa hidup di jalanan. Ya asal-usulnya
memang tidak begitu jelas.
Mungkin dia hasil perkawinan dari
sesama kucing liar yang tersebar di penjuru sudut kota. Atau mungkin moyangnya
adalah kucing berjenis mahal yang banyak diburu oleh para pecinta hewan satu
ini, ah entahlah.
Ugly juga pasti punya saudara, tapi
entah di mana keberadaaan mereka saat ini. Mungkin sudah mati kelaparan atau
mungkin juga tewas mengenaskan karena keusilan satu dua manusia.
Sedari membuka mata, belajar
merangkak, hingga bisa berjalan, dihabiskannya waktu di jalanan dan tong sampah
kota. Ya, Ugly memang baru seumur jagung, dia masih bayi dan begitu rapuh.
Namun, Ibunya telah mengajarkannya bagaimana cara berjuang hidup di dunia yang
kejam ini seorang diri. Karena sang Ibu sudah tahu nasib apa yang akan menimpa
para hewan malang yang berkeliaran di jalanan. Tak lama Ibu Ugly sendiri juga
meregang nyawa di salah satu sudut jalan kota.
Berbekal ilmu bertahan hidup
sederhana yang didapat dari ibunya, Ugly pun mulai berkelana ke berbagai sudut
kota. Tong sampah merupakan tempat makan kesukaannya. Di sana dia bisa
mendapatkan sarapan hingga makan malam secara cuma-cuma. Walaupun tidak terlalu
bergizi, tapi cukuplah untuk mengganjal perut mungilnya.
Saat ia butuh air untuk menyejukkan
kerongkongannya, ia juga hanya harus berlari ke genangan air terdekat. Untuk
masalah tidur, dia bisa berbaring dimana saja. Namun, di teras rumah manusia
atau selasar pertokoan lah tempat favoritnya. Di sana dia bisa berteduh dan
tetap kering jika hari hujan.
Ya, Ugly tidak pernah mengkhawatirkan
kecukupan hidupnya. Ia tahu, dunia ini indah dan Yang Maha Segalanya pasti akan
memenuhi segala kebutuhannya.
Lama berkeliaran di jalanan membuat penampilan Ugly jauh dari
menawan. Tapi sebenarnya dia tidak berbeda dari kucing-kucing lainnya: Ugly pun
haus perhatian dan butuh dicinta
Kebiasaan Ugly menjelajah jalanan,
bawah jembatan hingga selokan membuat penampilannya tak karuan. Bulunya nampak
kusut dan lengket. Warna bulunya juga tidak sebagus sewaktu pertama kali dia
datang ke dunia. Tak hanya bulunya yang kusut masai karena air selokan, kamu
juga bisa menemukan berbagai luka menghiasi tubuhnya di beberapa bagian.
Luka itu didapatnya sebagai penanda
bahwa dia merupakan pengelana sejati. Ekornya yang dulu panjang kini terlihat
buntung, mungkin karena dia hobi berkelahi dengan kucing lainnya demi
memperebutkan kepala ikan. Telinganya juga tak nampak ada dua, tinggal satu
cuping yang menghiasi wajahnya.
Matanya yang lucu dan bisa menatap
dunia secara sempurna, sekarang hanya tinggal sisa satu. Kaki Ugly bagian depan
juga nampak cacat, mungkin dulu dia pernah terjerembab atau tak sengaja
menginjak perangkap tikus. Atau mungkin juga ulah dari anak manusia — tak
pernah ada yang tahu fakta lengkapnya.
Ugly, anak kucing lucu yang dulu
terlihat amat manis ini babak belur dihajar kekejaman dunia. Namun, dia tak
pernah mengutukinya, dia masih amat mencintai dunia dan juga manusia yang ada
di dalamnya.
Diusir karena dianggap mengganggu, ditendang, sampai siraman air
dari orang tak dikenal sudah biasa Ugly dapatkan. Hari-hari Ugly sangat dekat
dengan penolakan dari orang di sekitaran
Memiliki penampilan buruk rupa
membuatnya mendapat penolakan dari manusia yang pernah ditemuinya. Diusir
secara halus, disiram dengan air, atau bahkan dilempari batu merupakan santapan
hariannya selain ikan. Ya, hidup sebagai hewan jalanan memang tidak mudah,
apalagi jika bentuknya tak lagi lucu.
Ugly selalu mendapat perlakuan tak
mengenakkan dari manusia. Namun, dia tak pernah sekalipun membenci mereka. Tiap
kali ada manusia yang melemparinya batu, Ugly hanya akan menggelungkan badannya
demi melindungi bagian tubuh vitalnya. Jika diusir secara halus, dia hanya akan
bergeming. Ugly memang sedikit keras kepala, itu semua karena dia haus akan
cinta.
Ya, Ugly memang ingin merasakan
bagaimana nyamannya dibelai oleh manusia dan mendapatkan curahan kasih sayang
yang dulu tidak sempat ia dapatkan dari Ibunya. Apabila ada manusia baik hati
yang mengelusnya dan memberinya makan, ia akan berguling-guling manja sebagai
penanda terimakasih dan juga karena ia ingin dibelai lagi dan lagi.
Sesungguhnya hewan ini hanya butuh
dicinta, dan bukankah kita sebagai makhluk yang serba bisa wajib berbagi cinta
dan memenuhi kebutuhan mereka?
Diusir dan disingkirkan sepanjang hidupnya, Ugly justru
mengajarkan kita makna kehidupan sesaat sebelum ia meregang nyawa
Keinginannya untuk dicinta, sifat
lugunya yang tidak pernah menyimpan dendam kepada siapapun yang pernah
menyakitinya memang sudah menjadi sifat dasarnya. Hal inilah yang
mengantarkannya ke surga dengan bahagia. Di suatu senja saat Ugly sedang
berjalan-jalan santai di jalanan perumahan, ajal menjemputnya.
Seperti biasa, saat itu Ugly sedang
ceria dan ingin berbagi cinta dengan manusia yang ditemuinya. Dia bertemu
dengan beberapa anak perumahan yang sedang bermain. Ugly ingin ikut serta
bersama mereka, merasakan canda tawa dan turut menghirup udara yang dipenuhi
cinta di sana.
Namun, kedatangan Ugly tak mendapat
sambutan hangat. Beberapa dari mereka melemparinya batu secara membabi buta.
Bahkan ada dari mereka yang terus menerus mengguyurnya dengan air, membuat Ugly
kecil tak bisa bernafas. Dalam sekejap mata, kucing malang ini meregang nyawa
di jalanan perumahan.
Dengan pandangan yang sudah mulai
mengabur dan sisa satu dua nafasnya, Ugly melihat ada manusia dewasa yang
membubarkan kerumunan dan merengkuhnya ke dalam pelukan. Ugly kecil meringkuk
dalam gendongan manusia baik hati itu. Ia tahu, yang menggendongnya saat ini
adalah spesies sama dengan yang menyiksanya. Namun, Ugly memang sama sekali tak
mendendam. Ia justru melemparkan pandangan memuja dengan satu mata yang masih tersisa
di wajahnya sebagai ucapan terimakasih.
Manusia itu berniat membawanya ke
dalam rumah untuk memberikan pertolongan. Namun, Ugly kecil sudah tak mampu
lagi menahan rasa berat di pelupuk matanya, paru-parunya juga tak lagi kuat
menghela udara. Sebelum manusia itu masuk ke dalam rumahnya, Ugly menghembuskan
nafas terakhirnya.
Ugly kecil meregang nyawa dengan
bahagia.
Akhirnya dia bisa merasakan cinta
yang selama ini ia harapkan sebelum ia meninggalkan dunia.
Ah, seandainya semua manusia berhati
mulia, mungkin dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik, dan mungkin juga dia
bisa hidup lebih lama lagi di dalamnya.
Setelah membaca cerita di atas,
apakah hatimu tergerak untuk membagi cinta kepada segala makhluk yang ada di
sekitarmu? Termasuk anjing atau kucing buruk rupa yang kamu temui di jalanan?
Dan apakah kamu bisa bersyukur dengan apa yang kamu miliki dalam hidup ini?
Baca Juga :
Astaga... Ratusan Kucing Di Prancis Ini Tiba-tiba Mati. Ternyata ini penyebabnya…
Astaga… Si Kucing Mogok Makan ?? Ini Penyebab dan Cara Membuat Agar Kucing Mau Makan
0 Response to "Ugly : Kucing Jalanan yang Mampu Mengajarkan Makna Kehidupan di Hari Terakhir Hidupnya"
Posting Komentar