Wow… Inilah Cara-cara Untuk Berkomunikasi Dengan Kucing |
Sebuah penelitian yang dikutip wikihow menyebutkan, kucing ternyata
punya sistem komunikasi kompleks dengan ratusan suara untuk menyampaikan
keinginan atau kebutuhan mereka kepada manusia. Memahami cara kucing berkomunikasi dengan Anda, serta cara kucing
menerjemahkan komunikasi manusia bisa membantu membangun hubungan yang lebih
erat dengan sahabat kesayangan Anda ini.
Ada beberapa metode untuk memahami bahasa kucing :
Membaca Bahasa Tubuh Kucing
1. Coba perhatikan ekor kucing.
Sama seperti anjing, kucing juga berkomunikasi dengan mengubah letak dan menggerakkan
ekornya. Mengenali sinyal posisi ekor
bersamaan dengan suara kucing dapat membantu Anda memahami kebutuhan dan
keinginan kucing. Beberapa posisi ekor yang umum antara lain:
- Ekor lurus ke atas dengan sedikit menggelung
di ujungnya: posisi ini menandakan rasa senang.
- Ekor yang berkedut: kucing merasa senang atau
cemas.
- Bulu ekor berdiri atau kaku: kucing merasa
senang atau terancam.
- Ekor bergetar: kucing merasa sangat senang
bertemu Anda.
- Bulu ekor tegak ke atas sementara ekornya
menggelung membentuk huruf N: ini adalah tanda sangat marah dan akan
terlihat selama berkelahi atau mempertahankan diri.
- Bulu ekor tegak ke atas tetapi ekor mengarah
ke bawah: kucing merasa marah atau takut.
- Ekor mengarah ke bawah dan disembunyikan di dekat bokongnya: kucing merasa takut.
2. Menatap mata kucing.
Menatap mata kucing bisa membantu memperat hubungan dan membaca
perasaannya. Hanya saja, berhati-hatilah karena tatapan mata langsung tanpa
berkedip bisa diartikan sebagai posisi menyerang sehingga kucing merasa tidak
nyaman.
- Jika pupil mata kucing membesar, ia mungkin
merasa sangat senang, ketakutan, atau marah; gunakan isyarat perilaku
lainnya untuk mengetahui apa maksud sebenarnya.
- Kucing yang menatap mata Anda menandakan bahwa
ia percaya dan merasa nyaman di dekat Anda.
- Kucing yang mengedipkan matanya perlahan-lahan
mungkin sedang menunjukkan rasa sayang, ini berarti ia merasa nyaman
dengan orang di dekatnya.
3. Perhatikan bahasa tubuh lainnya. Karena kucing lebih “lancar”
berbahasa tubuh dibandingkan manusia, beberapa bahasa tubuh akan menyertai
suara untuk memperkuat pesan yang disampaikannya.
- Kucing yang mengangkat hidung dan sedikit
memiringkan kepalanya ke belakang sedang berusaha berkata “Aku
menerimamu.” Kucing yang duduk di jendela mungkin sedang menyambut saat
Anda masuk.
- Kucing akan merebahkan telinganya ke belakang
jika merasa takut, cemas, atau ingin bermain. Bahasa tubuh ini juga tampak
saat ia mengendus sesuatu yang ingin diketahuinya.
- Kucing yang mengeluarkan lidah dan menjilati
bibir bawah menunjukkan bahwa ia cemas atau gelisah.
4. Identifikasikan perilaku
komunikasi kucing.
Sebagian bentuk komunikasi kucing dengan Anda berdasarkan
pada perilakunya saat berada di dekat Anda. Perilaku-perilaku tertentu memiliki
makna yang konsisten di antara sebagian besar kucing.
- Kucing yang menggosokkan tubuhnya ke tubuh
Anda berarti sedang menandai Anda sebagai miliknya.
- “Ciuman” hidung yang basah adalah bahasa tubuh
tanda sayang dari kucing, yaitu saat ia menyentuhkan hidungnya yang basah
ke tubuh Anda. Hal ini berarti ia suka dan merasa nyaman di dekat Anda.
- Kucing yang menggosokkan kepala, tubuh, dan
ekornya kepada seseorang atau hewan lain berarti sedang menyambut
kedatangan orang/hewan tersebut.
- Membenturkan kepala dengan pelan adalah tanda
keramahan dan rasa sayangnya.
- Kucing akan mengendus wajah seseorang untuk
memastikan identitas berdasarkan pada bau yang dikenalinya.
- Seekor kucing akan melakukan gerakan memijat
secara berirama dengan kakinya, bergantian antara kaki kanan dan kiri,
sebagai tanda rasa senang, bahagia, atau bermain-main. Memijat adalah
tanda bahwa kucing telah mengenal dan percaya pada Anda.
- Kucing yang menjilati Anda menandakan
kepercayaan yang tinggi. Kucing tersebut mungkin mempertimbangkan Anda
untuk menjadi bagian keluarganya, seperti induk kucing yang membersihkan
tubuh anak-anaknya.
- Jika kucing mencoba memakan rambut Anda, ia
mungkin sedang mencoba untuk “membersihkan” tubuh Anda. Hal ini berarti ia
sangat menyayangi dan percaya pada Anda.
- Sebagian kucing akan menunjukkan rasa cinta
yang besar dengan meniru apa yang Anda lakukan. Anda bisa mengujinya
dengan berpura-pura mati di lantai. Ia akan mengendus atau
menggerak-gerakkan tubuh Anda, kemudian juga berpura-pura mati.
- Jika kucing menggigit Anda dengan sedikit
tenaga, ini adalah bentuk peringatan agar Anda menjauhinya.
Berkomunikasi dengan Kucing
Kucing selalu
belajar untuk berkomunikasi dengan kita. Semakin sering Anda berkomunikasi
dengannya, semakin cepat ia belajar.
- Gunakan suara bernada agak tinggi untuk
menunjukkan keramahan dan suara bernada lebih rendah untuk menunjukkan
rasa tidak senang atau marah.
- Menggunakan perulangan akan membantu kucing
untuk belajar memperkirakan kegiatan yang konsisten. Anda perlu mengulang
kata-kata seperti tidur atau tempat tidur setiap kali Anda akan tidur.
Pada akhirnya, kucing akan mulai mengasosiasikan bunyi kata yang berulang-ulang
ini dengan kegiatan Anda dan bahkan mungkin sudah berada di kamar tidur
mendahului Anda.
2. Gunakan isyarat komunikasi
nonverbal.
Kucing bisa dilatih untuk memahami kata-kata, namun hewan
ini memahami isyarat nonverbal secara naluriah. Menciptakan lingkungan yang
hangat dengan perintah yang jelas dan beberapa kejutan bisa membantu memperkuat
ikatan awal dengan kucing baru.
- Jika Anda berkedip perlahan saat melakukan
kontak mata dengan kucing, ia biasanya akan merespons dengan cara mendekat
agar dibelai. Hal ini dianggap sebagai bahasa tubuh yang tidak mengancam
bagi kucing.
- Usahakan untuk tidak memandang mata kucing
secara langsung. Hal ini mengisyaratkan bahwa Anda tidak ramah atau sedang
marah.
- Jika kucing ingin pergi ke suatu tempat
seperti duduk bersama Anda di sofa, tetapi ia merasa ragu, tepuk-tepuklah
tempat tersebut dan gunakan suara yang menenangkan dan lembut untuk
mengajaknya bersama Anda.
- Buatlah tujuan dan ekspresi yang konsisten.
Kesalahan yang banyak dilakukan oleh pemilik hewan peliharaan adalah
berkata “tidak” tetapi membelainya di saat yang sama. Perilaku ini sangat
membingungkan bagi kucing. Jadi, misalnya, jika Anda ingin kucing menjauh,
berkata “nanti saja, ya” dengan tegas dan mendorongnya dengan lembut,
tanpa menunjukkan rasa sayang, akan membuat kucing memahami bahwa
keberadaannya tidak diinginkan saat ini. Sebagian besar kucing akan
mencoba mendekati seseorang dua atau tiga kali, seringkali dari arah yang
berbeda. Saat mengatakan “nanti saja, ya”, cobalah untuk bersikap sabar.
- Jangan pernah berteriak atau memberi hukuman
fisik kepada kucing. Hal ini hanya akan membuatnya takut dan marah,
sehingga tidak banyak bermanfaat. Sebaliknya, untuk menunjukkan rasa tidak
senang, Anda bisa memberikan tekanan keras pada suara. Kucing akan
memahaminya dan merasakan bahwa Anda tidak senang.
3. Berikan perintah kepada kucing.
Menggunakan
kata-kata, nada suara, dan isyarat lain secara konsisten saat memberikan
latihan perintah pada kucing akan membantu Anda dan kucing sepakat dan memahami
perintah yang jelas.
- Ciptakan nada perintah untuk kucing saat ia
melakukan sesuatu yang Anda anggap salah. Gunakan suara yang normal, dan
bisa diulangi dengan mudah, tetapi juga cukup berbeda dari suara
sehari-hari. Jika Anda jarang menggunakan suara ini namun serius, kucing
akan mulai belajar mengasosiasikan suara tersebut dengan pemahaman bahwa
ia telah membuat Anda tidak senang.
- Ciptakan suara mendesis yang cepat dan tajam
sebagai bentuk larangan, “jangan”. Suara ini mirip dengan suara yang
diciptakan sebagai bentuk teguran atau peringatan dalam “bahasa kucing”,
dan menggunakan suara ini bisa menyampaikan maksud Anda kepada kucing
dengan lebih jelas.
- Dengan kesabaran, kucing bisa dilatih untuk
merespons perintah, sama seperti anjing. Anda bahkan bisa mengajari kucing
untuk berjabat tangan.
Mendengarkan Kucing
Mengeluarkan suara pada dasarnya bukanlah bentuk
komunikasi utama kucing. “Bahasa utama” kucing meliputi sistem bau, ekspresi
wajah, serta bahasa tubuh dan sentuhan yang kompleks. Kucing dengan cepat akan
menyadari bahwa kita tidak memahami sinyal nonverbal yang ia gunakan dengan
sesamanya, sehingga ia akan mengeluarkan suara untuk berkomunikasi dalam bahasa
kita.
Dengan memperhatikan suara apa yang membuat kita bereaksi,
seekor kucing selalu mempelajari cara untuk menyampaikan permintaan atau
keinginannya.
2. Amati situasi saat kucing
mengeong.
Jika memperhatikan apa yang dilakukan kucing saat
mengeong, Anda dapat membedakan suara mengeong apa yang menandakan permintaan
(atau protes). Walaupun suara mengeong tertentu bisa berbeda antara kucing satu
dengan lainnya, ada beberapa jenis suara mengeong yang biasanya berhubungan
dengan emosi tertentu, seperti dengkuran atau desis.
- Suara mengeong pendek digunakan sebagai sapaan
standar dan sambutan secara umum.
- Suara mengeong berulang menandakan sapaan
dengan perasaan senang. Anda mungkin menyadari sambutan yang lebih
antusias dengan suara mengeong lebih keras jika Anda pergi dalam waktu
lebih lama dari biasanya.
- Suara mengeong bernada sedang bisa menandakan
bahwa kucing membutuhkan sesuatu seperti makanan atau air.
- Suara mengeong panjang menandakan permintaan
atau keinginan yang lebih mendesak.
- Suara mengeong bernada rendah menandakan
keluhan, rasa tidak senang, atau persiapan berkelahi.
- Suara mengeong lebih rendah dan keras dari
suara mengeong sedang seringkali menandakan permintaan sesuatu yang lebih
mendesak seperti makanan.
3. Identifikasikan komunikasi kucing
tanpa mengeong.
Walaupun mengeong adalah suara yang sering kali kita
hubungkan dengan komunikasi kucing, sebenarnya kucing juga mengeluarkan suara
lainnya.
- Dengkuran, yaitu suara bergetar dari
tenggorokan, menandakan ajakan untuk mendekat atau meminta perhatian.
Walaupun kucing bisa mendengkur karena berbagai sebab, mendengkur paling
sering dihubungkan dengan kebahagiaan.
- Suara mendesis adalah tanda kemarahan atau
pertahanan diri kucing yang paling jelas. Suara ini menandakan bahwa
kucing merasa sangat tidak senang, terancam, takut, atau bersiap untuk
berkelahi.
4. Perhatikan suara khusus lainnya.
Walaupun
jenis suara lainnya mungkin lebih jarang terdengar dibandingkan dengan suara
mengeong, mendesis, dan mendengkur, memahami jenis-jenis suara ini bisa
membantu Anda menginterpretasikan komunikasi kucing lebih mendalam.
- Suara “RRRROWW!” bernada tinggi sering kali
menandakan rasa marah, sakit, atau ketakutan.
- Suara berceloteh bisa menjadi tanda rasa
senang, cemas, atau frustrasi.
- Suara mengerik, yaitu suara antara mengeong
dan mendengkur dengan nada meninggi, adalah sapaan ramah dari kucing,
sering kali digunakan oleh induk kucing untuk memanggil anak-anaknya.
- Suara keras melengking bisa menandakan rasa
sakit tiba-tiba, seperti saat Anda tidak sengaja menginjak ekornya.
Tips
- Kucing siam atau kucing oriental lainnya telah
diteliti sebagai jenis yang lebih banyak bersuara, sementara ras kucing
berbulu panjang lainnya cenderung lebih pendiam. Tentu saja, selalu ada
perkecualian untuk hal ini.
- Duduk bersila di tanah dan menatap kucing
adalah tanda bahwa Anda menerimanya, jadi ia mungkin akan mendekati Anda
untuk minta dibelai.
- Rawatlah kucing dengan rasa cinta dan menghargai,
dan ia akan menjadi sahabat yang menyenangkan dan menyayangi Anda.
- Sebagian kucing suka dibelai di bagian
perutnya, walaupun kebanyakan merasa cemas memperlihatkan sisi bawah
tubuhnya yang rentan. Atasi rasa takut ini perlahan-lahan dan dengan kesabaran.
Sebagian besar kucing lebih melindungi perutnya dibandingkan dengan
dadanya. Belailah dada kucing perlahan-lahan setiap hari, tetapi
berhentilah jika Anda merasakan kucing menegang. Lama kelamaan ia akan
percaya kepada Anda untuk membelainya. Pendekatan ini sangat tepat jika
dimulai pada saat kucing masih kecil.
- Untuk mengetahui apakah kucing mau dibelai
atau tidak, ulurkan tangan Anda. Pastikan jari tengah agak lebih rendah.
Kucing akan menggosokkan hidungnya ke tangan Anda. Kucing akan menggosokkan
kepalanya ke tubuh Anda, sehingga tangan akan berada pada posisi membelai
yang diinginkan.
- Jika kucing menggoyangkan ekornya kuat-kuat
dari satu sisi ke sisi lainnya, biasanya berarti ia sedang merasa marah
atau ingin bermain, sehingga lebih baik untuk membiarkannya sendiri.
- Jika kucing menggigit Anda, kadang-kadang bisa
berarti ia sedang ingin bermain atau tidak ingin apa-apa.
- Saat meletakkan kucing di lantai, pastikan
kakinya sudah berpijak dengan aman sebelum melepaskannya. Hal ini
memungkinkan kucing untuk belajar merasa aman bersama Anda, bisa
mengandalkan Anda agar tidak membiarkannya terancam, atau harus
membiasakan diri tiba-tiba saat melompat dari gendongan. Jika dilakukan
secara konsisten sepanjang hidupnya, hal ini bisa mencegah cedera saat kucing
menua dan lebih rentan terhadap cedera.
- Jika kucing berjalan atau lari menjauhi Anda,
sebaiknya tinggalkan saja; hal ini menunjukkan kucing ingin menyendiri.
- Jika kucing Anda termasuk kucing yang mudah marah, bicaralah dengan lembut dan dekati ia setiap hari jika bisa. Hal ini bisa dengan cara menyikat bulunya, memberi makan, atau bermain dengannya.
Peringatan
Buang air kecil, menyemprotkan air seni, dan mengumpulkan tinja di tempat yang mencolok adalah bentuk usaha kucing untuk menandai daerahnya di mana ia merasa sedang terancam oleh kucing atau hewan lainnya. Hal ini juga mungkin merupakan indikasi terjadinya infeksi saluran kemih, atau masalah kesehatan serius lainnya. Jika ini masalahnya, kucing perlu mendapatkan penanganan, atau dipisahkan dari kucing lainnya. Konsultasikan dengan dokter hewan.
Buang air kecil, menyemprotkan air seni, dan mengumpulkan tinja di tempat yang mencolok adalah bentuk usaha kucing untuk menandai daerahnya di mana ia merasa sedang terancam oleh kucing atau hewan lainnya. Hal ini juga mungkin merupakan indikasi terjadinya infeksi saluran kemih, atau masalah kesehatan serius lainnya. Jika ini masalahnya, kucing perlu mendapatkan penanganan, atau dipisahkan dari kucing lainnya. Konsultasikan dengan dokter hewan.
Gendonglah kucing dengan hati-hati, jangan terlalu erat saat
mengangkatnya. Menggendong terlalu erat bisa dianggap sebagai tanda kemarahan
dan akibatnya Anda bisa dicakar dan terluka.
Semua kucing sebaiknya disterilisasi segera setelah usianya
cukup untuk menghindari masalah perilaku dan lahirnya anak-anak kucing yang
tidak diharapkan. Kucing jantan harus dimandulkan sebelum matang secara seksual
agar perilaku menyemprotkan air seni tidak menjadi kebiasaan.
Baca Juga :
0 Response to "Wow… Inilah Cara-cara Untuk Berkomunikasi Dengan Kucing"
Posting Komentar